klinikkecantikankusuma.com – Pembicaraan telepon Xi–Trump pada 5 Juni 2025 bukan hanya panggilan diplomatik biasa, melainkan momen di mana Xi menunjukkan fleksibilitas—siap meredam proteksionisme, membuka ekspor strategis, dan mengikutsertakan kembali dalam dialog konstruktif. Meski belum ada paket kebijakan final, sinyal positif ini membuka peluang terjadinya perundingan di London dan pertukaran kunjungan kenegaraan, serta meredakan ketidakpastian pasar.
1. Pembicaraan Telepon Xi–Trump Baru-baru Ini
- Pada 5 Juni 2025, Xi Jinping dan Donald Trump melakukan panggilan telepon berdurasi 90 menit, fokus hampir sepenuhnya pada isu perdagangan. Trump menyebut diskusi ini “sangat baik” – Xi setuju untuk memperkuat dialog dan kerja sama, serta menghapus hambatan seperti tarif dan kontrol ekspor logam tanah jarang .
- Mereka saling mengundang untuk melakukan kunjungan kenegaraan: Trump akan ke China, dan Xi diundang ke AS .
2. Titik Konsesi yang Ditunjukkan Xi
- Kelonggaran ekspor logam tanah jarang: Xi memastikan kelanjutan pasokan kritis bagi manufaktur AS, menandakan titik mundur dari sikap protektif sebelumnya .
- Menahan diri terkait tarif tambahan: Unsur ini mengalami penurunan sejak kesepakatan 12 Mei lalu—AS menurunkan tarif dari 145% ke ~30%, China dari 125% ke ~10%. Selama moratorium 90 hari, Xi menyetujui perpanjangan hingga dialog teknis selesai
- Keterbukaan terhadap konsultasi bilateral: Xi menegaskan hanya dialog yang bisa menyelesaikan konflik, meninggalkan opsi konfrontasi dan menandakan pendekatan pragmatis .
3. Reaksi Pasar & Mekanisme Diplomasi
- Respons positif pasar Asia: Investor memperlihatkan antisipasi positif terhadap kelanjutan Dialog Dagang London, meski pasar tetap berhati-hati karena belum ada terobosan substantif .
- Tindak lanjut resmi: Perundingan lanjutan diagendakan di London, dipimpin oleh perwakilan AS seperti Scott Bessent dan Howard Lutnick, serta Wakil Perdana Menteri China He Lifeng
4. Kritik & Tantangan ke Depan
- Belum ada kesepakatan konkret: Analisis menunjukkan pembicaraan lebih mirip gencatan senjata diplomatik, bukan resolusi permanen. Banyak isu tarif dan teknologi belum terselesaikan .
- Skeptisisme dari analis: Meski panggilan ini mengurangi ketegangan, isu seperti kontrol ekspor, tarif tinggi, Taiwan, dan kebijakan visa masih menunggu finalisasi beritajakarta. Pasar terpantau waspada menunggu data ekonomi dan hasil negosiasi berikutnya .
5. Signifikansi Geopolitik & Ekonomi
- Hubungan ini penting buat global supply chain, terutama sektor teknologi dan manufaktur – kelanjutan ekspor logam tanah jarang sangat vital
- Undangan kunjungan kenegaraan memperlihatkan Xi “luluh”—berubah dari sikap tegas ke strategi pragmatis dalam menyelesaikan hubungan bilateral .
- Ini juga menandakan perubahan sikap Beijing dari “China vs AS” menuju “China dan AS bisa diajak dialog, bukan adu kekuatan”.